KABARNEWSLINE —Rokok ilegal merek Morena kembali merebak luas di Kepulauan Riau. Tanpa pita cukai, produk ini dengan mudah menembus pasar, menjadi bukti bahwa jalur distribusi gelap masih hidup dan berjalan leluasa di tengah lemahnya pengawasan.
Peredaran Morena bukan sekadar pelanggaran ringan. Ini adalah kejahatan ekonomi yang nyata merampas hak negara atas penerimaan pajak, memukul industri legal, dan menunjukkan bahwa aktor-aktor lama belum benar-benar pergi. Justru, mereka terindikasi bangkit kembali dengan pola yang sama, memanfaatkan celah yang tak pernah benar-benar tertutup.
Hasil penelusuran Tim Kabar Newsline menelusuri kembali nama yang pernah ramai diperbincangkan dalam kasus serupa beberapa waktu lalu. Sosok ini diketahui pernah terlibat dalam pengangkutan rokok ilegal via jalur laut, bahkan disebut-sebut dalam pusaran korupsi kuota rokok yang turut menjerat sejumlah pejabat daerah. Kini, figur itu diduga kembali beraksi, mengatur distribusi Morena dari balik layar.
Fakta bahwa rokok Morena dapat beredar begitu luas tanpa hambatan menjadi pertanyaan besar. Siapa yang memberi jalan? Siapa yang menutup mata? Praktik ilegal ini tak mungkin berjalan mulus tanpa adanya pembiaran, atau bahkan perlindungan dari oknum yang seharusnya menindak.
Peredaran rokok tanpa cukai bukan hanya merugikan keuangan negara. Ini adalah bentuk pengkhianatan terhadap hukum, terhadap keadilan usaha, dan terhadap masyarakat yang berhak atas perlindungan dari produk tak terkontrol. Ketika pelaku lama kembali bermain dan barang ilegal kembali membanjiri pasar, maka yang tengah diuji bukan hanya integritas pengawasan. Yang diuji adalah keberanian menindak.
0 Komentar