Barang Ilegal Masuk Lewat Pelabuhan Tikus Gentong Tj Uban Bintan, Bea Cukai Kepri Diduga Tak Jalankan Fungsi

Kabar Newsline

KABARNEWSLINE –Aktivitas di pelabuhan tikus Gentong, Tanjung Uban, Bintan, terus menuai sorotan. Puluhan titik sandar kapal di kawasan tersebut hingga kini masih beroperasi dan diduga menjadi jalur masuk barang-barang tanpa dokumen resmi, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.


Barang kebutuhan pokok seperti bawang, daging beku, hingga sembako lainnya didapati masuk secara bebas tanpa dokumen Bea Cukai maupun instansi lain seperti Karantina. Kondisi ini menimbulkan tanda tanya besar terkait efektivitas fungsi pengawasan yang seharusnya dijalankan aparat berwenang.


Bukan hanya sekadar persoalan administrasi, situasi ini bahkan memunculkan dugaan adanya kongkalikong antara pihak tertentu dengan oknum yang seharusnya melakukan pengawasan. Dugaan inilah yang membuat aktivitas ilegal di Gentong seolah berjalan tanpa hambatan.


Media telah melakukan konfirmasi resmi kepada Bea Cukai Kanwil Kepri mengenai fenomena tersebut. Namun jawaban yang diterima hanya berupa pesan standar melalui WhatsApp:


“Kami sangat menghargai informasi terkait pelanggaran integritas oleh pejabat/pegawai Bea Cukai di lingkungan Kanwil Kepri. Jika ada dugaan pelanggaran oleh pejabat/pegawai, tolong sampaikan kepada kami yang disertai bukti-bukti pendukung agar kami dapat tindaklanjuti dengan baik. Terima kasih, salam integritas.”


Respons singkat itu menimbulkan pertanyaan lanjutan: apakah Bea Cukai Kepri benar-benar menjalankan fungsi pengawasan sesuai tugas dan kewenangannya? Pasalnya, hingga berita ini diturunkan, tidak terlihat adanya langkah tegas maupun penindakan langsung di lapangan.


Lebih ironis, penindakan justru sempat dilakukan pihak kepolisian Bintan, bukan Bea Cukai. Padahal, Bea Cukai adalah institusi utama yang memiliki mandat untuk mengawasi lalu lintas barang impor dan mencegah praktik penyelundupan.


Pelabuhan tikus Gentong kini menjadi sorotan serius. Publik menunggu langkah nyata, bukan sekadar balasan “terima kasih” dan “salam integritas.”


[Redaksi]

Posting Komentar

0 Komentar