KABARNEWSLINE –Pernyataan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Tanjungpinang, Rusli, di salah satu media terkait penanganan permasalahan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Pulau Penyengat pada 23 April 2025 memantik reaksi keras dari warga setempat.
Sasjoni, salah satu warga Pulau Penyengat, merasa keberatan atas pernyataan tersebut dan menyampaikan kritik secara pribadi melalui pesan WhatsApp kepada Rusli.
Dalam pesannya, Sasjoni menyatakan bahwa kinerja di lapangan tidak sesuai dengan pernyataan yang dimuat dalam pemberitaan. Ia menuding pernyataan tersebut hanya upaya mencari citra.
Namun, tanggapan yang diberikan oleh Kadis PU Rusli dinilai sangat mengejutkan dan tidak mencerminkan etika sebagai pejabat publik. Dalam balasannya, Rusli justru melontarkan kata-kata bernada kasar, personal, dan mengandung makian yang tidak pantas ditujukan kepada warga.
“Saya sangat terkejut. Sebagai masyarakat, saya hanya menyampaikan kritik wajar terhadap pemberitaan. Tapi justru dibalas dengan kalimat yang tidak beretika oleh seorang pejabat,” ujar Sasjoni kepada Tintajurnalisnews pada Kamis, 24 April 2025.
Sasjoni menilai, sikap Rusli mencerminkan pejabat yang anti-kritik dan tak memiliki keteladanan moral sebagai abdi negara. "Kalau kritik dari masyarakat dianggap seperti pil pahit dan dibalas dengan amarah, ini berbahaya bagi iklim demokrasi dan pembangunan ke depan," tambahnya.
Ia menyayangkan jika pejabat seperti itu masih diberi ruang di pemerintahan. "Balasan yang diberikan kepada saya bukan hanya menyakiti perasaan sebagai warga, tapi mencoreng wibawa institusi pemerintahan itu sendiri," tegasnya.
Pernyataan dan sikap Kadis PU tersebut kini menjadi sorotan publik, dan banyak pihak menilai perlu ada evaluasi terhadap pejabat yang tidak menunjukkan sikap profesional dan menghargai kritik masyarakat.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada klarifikasi resmi dari Kepala Dinas PU Kota Tanjungpinang terkait isi percakapan WhatsApp tersebut.
Berita Ini Masih Butuh Konfirmasi Selanjutnya
0 Komentar