KABARNEWSLINE –Suasana Pelabuhan RoRo Punggur, Batam, mendadak heboh! Sebuah kendaraan dinas TNI Angkatan Laut dengan nomor pelat 5025-IV terciduk mengangkut 3,5 juta batang rokok ilegal tanpa pita cukai.
Operasi senyap yang dilakukan Bea Cukai Batam ini bukan sekadar pengungkapan biasa ini adalah skandal nasional yang menyeret simbol negara dalam praktik penyelundupan.
Rokok-rokok ilegal dengan merek Manchester Double, OFO Bold, dan beberapa merek lainnya itu ditaksir memiliki nilai jual sekitar Rp5,3 miliar, dengan potensi kerugian negara mencapai Rp2,67 miliar.
Angka fantastis ini langsung memicu tanda tanya besar di tengah masyarakat: Siapa aktor di balik penyalahgunaan kendaraan militer untuk praktik haram ini?
Informasi yang dihimpun dari berbagai sumber menyebutkan bahwa kendaraan tersebut hendak menyeberang menuju Tanjungpinang, namun berhasil dihentikan sebelum muatan ilegal itu sempat berpindah lebih jauh.
Penggerebekan ini menjadi bukti bahwa aparat penegak hukum masih punya taring, meski sorotan kini tertuju pada kemungkinan adanya oknum di dalam tubuh militer yang terlibat.
Ironisnya, kendaraan yang seharusnya digunakan untuk menjaga kedaulatan negara justru dimanfaatkan sebagai alat kejahatan ekonomi.
Peristiwa ini sontak menyulut amarah publik. Media sosial pun dipenuhi desakan keadilan, dengan tagar #MobilDinas dan #RokokIlegal mendadak viral. Publik meminta penanganan yang terbuka, adil, dan tanpa pandang bulu.
Bea Cukai Batam patut mendapat apresiasi. Tanpa gembar-gembor, mereka berhasil membongkar praktik penyelundupan yang merugikan negara dalam jumlah besar. Barang bukti telah diamankan, dan penyelidikan intensif terus dilakukan.
Namun, satu pertanyaan besar masih menggantung: Siapa yang bertanggung jawab atas kendaraan dinas tersebut? Apakah ini hanya ulah oknum, atau bagian dari jaringan terorganisir yang selama ini bersembunyi di balik atribut negara?
Ketika alat negara digunakan untuk kejahatan, kepercayaan publik dipertaruhkan. Dan publik punya hak untuk tahu: siapa yang bermain di balik layar?
0 Komentar