KABARNEWSLINE –Beginilah potret nyata gedung DPRD Kabupaten Bintan yang kini tampak kusam dan memprihatinkan. Bukan hanya dinding yang dipenuhi lumut dan cat terkelupas, tetapi bagian atap pun terlihat mulai rusak dan bocor di beberapa titik. Kondisi ini sudah berlangsung lama, bahkan sejak tahun 2023 hingga Oktober 2025 tak kunjung diperbaiki.
Ironis, di tengah semangat transparansi dan akuntabilitas yang selalu digaungkan, gedung para wakil rakyat ini justru menjadi bukti nyata lemahnya perhatian terhadap fasilitas pemerintahan sendiri. Publik pun mulai bertanya: ke mana anggaran pemeliharaan gedung DPRD Bintan yang setiap tahun tercantum dalam APBD?
Dari luar, bangunan bercorak atap merah itu memang masih berdiri megah, namun kesan megah langsung sirna saat melihat dinding yang kotor, warna cat memudar, dan atap bagian atas yang tampak lapuk dimakan cuaca. Sejumlah pihak menilai, gedung DPRD Bintan kini seperti “monumen diam” dari kelalaian perawatan yang sudah bertahun-tahun dibiarkan.
“Kalau kantor rakyat saja dibiarkan bocor dan berlumut, bagaimana mereka mau peduli pada fasilitas publik lainnya?” ujar salah satu pihak yang menyoroti kondisi tersebut.
Padahal, gedung DPRD bukan sekadar tempat rapat di sanalah berbagai kebijakan penting untuk masyarakat Bintan dirumuskan. Namun sayangnya, wajah gedung yang kian lusuh ini justru memberi kesan bahwa semangat memperbaiki hanya berhenti di ucapan, bukan tindakan.
Apakah memang anggaran perawatan fisik DPRD Bintan “mati suri”, atau ada hal lain yang sengaja ditutup-tutupi? Publik kini menunggu kejelasan dan langkah nyata dari pihak sekretariat DPRD bukan sekadar alasan klasik di balik meja rapat ber-AC.
Berita Ini Masih Butuh Konfirmasi Selanjutnya [Part I]


0 Komentar